Kamis, 20 Maret 2014

OCULENTA (SALEP MATA)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Obat mata biasanya berbentuk cairan (obat tetes mata) dan ointmen/ obat salep yang dikemas dalam bentuk kecil. Karena sifat selaput lendir dan jaringan mata yang lunak dan responsif terhadap obat, maka obat mata biasanya diramu dengan kekuatan yang rendah. Sedangkan salep mata atau dalam istilah farmasi disebut oculenta adalah salep yang digunakan pada mata. Salep ini harus steril dan disimpan di dalam tube salep mata yang steril.Dalam dunia kesehatan salep atau obat mata sering digunakan untuk pengobatan pada mata. Obat mata tersebut digunakan dari mulai orang dewasa hingga bayi baru lahir. Pada bayi baru lahir biasanya obat mata digunakan untuk membersihkan mata bayi dari air ketuban yang menempel pada bagian mata bayi tersebut. Bayi bisa saja terkena air ketuban jika ia lahir dengan ketuban keruh, preeklamsi, vacum, jalan lahir macet atau ke jadian lain serupa yang dapat mengganggu mata bayi untuk melihat secara jernih.
B.     Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan Oculenta?
2.    Bagaimana contoh resep dari penggunaan Oculenta?
3.    Bagaimana cara perhitungan dari contoh resep tersebut?
C.     Tujuan
Memberikan pengertian tentang Oculenta. Dan mengetahui cara pembuatan Oculenta itu sendiri. Juga memberikan contoh resep penggunaan Oculenta serta cara perhitungannya sehingga tidak salah dalam penggunaan obat tersebut. Karena jika dalam penggunaan obat itu tidak sesuai dengan aturan obat tersebut akan beralih dari kegunaan awal, yang semestinya dapat mengobati akan menjadi racun bagi tubuh.





BAB II
ISI
A.      DEFINISI
Oculenta (salep mata) adalah sediaan salep steril untuk pengobatan mata dengan menggunakan dasar/basis salep yang cocok. Pada pembuatan salep mata harus diberikan perhatian khusus. Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas (Anonim, 1995, hal : 12).
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (Anief, 2000) hal 110.
Obat biasanya dipakai untuk mata maksud efek lokal pada pengobatan bagian permukaan mata atau pada bagian dalamnya. Yang paling sering digunakan adalah larutan dalam air, tapi bisa juga dalam bentuk suspensi, cairan bukan air dan salep mata.
Berbeda dengan salep dermatologi salep mata yang baik yaitu :
1.      Steril 
2.      Bebas hama/bakteri
3.      Tidak mengiritasi mata
4.      Difusi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan mata.
5.      Dasar salep harus mempunyai titik lebur/titik leleh mendekati suhu tubuh (Ansel,1989) hal 562
Obat salep mata harus steril berisi zat antimikrobial preservative, antioksidan, dan stabilizer. Menurut USP XXV, salep berisi chlorobutanol sebagai antimikrobial dan perlu bebas bahan partikel yang dapat mengiritasi dan membahayakan jaringan mata. Sebaliknya, dari EP (2001) dan BP (2001) ada batasan ukuran partikel, yaitu setiap 10 mikrogram zat aktif tidak boleh mengandung atau mempunyai partikel > 90 nm, tidak boleh lebih dari 2 partikel > 50nm, dan tidak boleh lebih dari 20,25 nm (Lukas, 2006).
Basis Salep Mata
Dasar salep pilihan untuk salep mata harus tidak mengiritasi mata dan harus memungkinkan difusi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan mata. Dasar salep mata yang digunakan juga harus bertitik lebur yang mendakati suhu tubuh. Dalam beberapa hal campuran dari petroletum dan cairan petrolatum (minyak mineral) dimanfaatkan sebagai dasar salep mata. Kadang-kadang zat yang bercampur dengan air seprti lanolin ditambahkan kedalamnya. Hal in memungkinkan air dan obat yang tidak larut dalam air bartahan selama sistem penyampaian (Ansel,1989) hal 562.
Oculenta, sebagai bahan dasar salep mata sering mengandung vaselin, dasar absorpsi atau dasar salep larut air. Semua bahan yang dipakai untuk salep mata harus halus, tidak enak dalam mata. Salep mata terutama untuk mata yang luka harus steril dan diperlukan syarat-syarat yang lebih teliti maka harus dibuat saksama.
Syarat oculenta adalah:
1.      Tidak boleh mengandung bagian-bagian kasar.
2.      Dasar salep tidak boleh merangsang mata dan harus memberi kemungkinan obat tersebar dengan perantaraan air mata.
3.      Obat harus tetap berkhasiat selama penyimpanan.
4.      Salep mata harus steril dan disimpan dalam tube yang steril (Anief, 2000, hal: 117).
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyediakan Sediaan Salep Mata
1.      Sediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas. Bila bahan tertentu yang digunakan dalam formulasi tidak dapat disterilkan dengan cara biasa, maka dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas dengan pembuatan secara aseptik. Salep mata harus memenuhi persyaratan uji sterilitas. Sterilitas akhir salep mata dalam tube biasanya dilakukan dengan radiasi sinar γ. (Remingthon pharmauceutical hal. 1585).
2.      Kemungkinan kontaminasi mikroba dapat dikurangi dengan melakukan pembuatan uji dibawah LAF.
3.      Salep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secar tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan. Kecuali dinyatakan lain dalam monografi atau formulanya sendiri sudah bersifat bakteriostatik (lihat bahan tambahan seperti yang terdapat pada uji salep mata.
Zat anti mikroba yang dapat digunakan :
Ø  Klorbutanol dengan konsentrasi 0.5 % (Pharmaceutical exipient, 2006)
Ø  Paraben
Ø  Benzalkonium klorida dengan konsentrasi 0,01 – 0,02 % (Salvatore Turco et al, 1974).
4.      Wadah salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan. Wadah salep mata harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama.
Wadah salep mata kebanyakan menggunakan tube, tube dengan rendahnya luas permukaan jalan keluarnya menjamin penekanan kontaminasi selama pemakaianya sampai tingkat yang minimum. Secara bersamaan juga memberikan perlindungan tehadap cahaya yang baik. Pada tube yang terbuat dari seng, sering terjadi beberapa peristiwa tak tersatukan. Sebagai contoh dari peristiwa tak tersatukan telah dibuktikan oleh garam perak dan garam airaksa, lidocain (korosi) dan sediaan skopolamoin yang mengandung air (warna hitam). Oleh karena itu akan menguntungkan jika menggunakan tube yang sebagian dalamnya dilapisi lak.
Pada pembuatan tube yang tidak tepat harus diperhitungkan adanya serpihan – serpihan logam. Waktu penyimpanan tidak hanya tergantung dari stabilitas kimia bahan obat yang digabungkan, tetapi juga dari kemungkinan terjadinya pertumbuhan partikel dalam interval waktu tertentu mutlak diperlukan. Jadi dalam setiap hal, selalu diutamakan pembuatan salep mata secara segar.

B.     CONTOH RESEP

R/        Hydrocortison             2,5%
            Kal. Benz penicilin      1000 UI/gr
            Ungt. Opthalmic 1      ad 10
            m.f.occulent
            s.occ.b.d.d.applic
Pro : Danang

→ usul alat dan bahan (steril)
Permasalahan
-
Unguentum Opthalmicae 1     sec. FOI hal.241
R/        lemak bulu       2,5
            Parafin liq        0,5
            Vaselin kuning ad       10
Penimbangan
·         Hydrocortison      = 2,5/100 x 10             = 0,25
·         Kal. Benzoat        = 1000/50000 x 10      = 0,2
·         Ungt. Ophtal        = 10-(0,25+0,2)           = 9,55
-          Lemak  bulu   = 2,5/10 x 9,55            = 2,3875
= 2,3875 + 20%         = 2,9→3
-          Parafin cair     = 0,5/10 x 9,55            = 0,4775
= 0,4775 + 20%          = 0,57→6
-          Vas. Kuning   = 10-(2,5+0,5)             = 7
= 7+20%                     = 8,4
Cara Pembuatan
1.      Timbang 0,6gr parafin liq dalam kaca arloji ditimbang mg pindahkan ke cawan alumunium+adeps lanae 3gr+vas flavum 8,4gr lebur di atas WB, coler(saring) dengan kain kasa kedalam mortir panas aduk ad dingin kemudian timbang 9,55gr sisanya dibungkus untuk bukti
2.      Hydrocortison+kal.benz penisilin aduk ad homogen + basis sedikit- sedikit aduk ad homogen, masukkan tube kemudian beri etiket
Etiket
APOTEK SETIA FARMA
NO.1                                       Solo,21-11-2012
Danang
2x sehari
“Salep mata”






DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. 1988. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek. Yogyakarta : Universitas GajahMada
Anonim. 1979. Farmakope Indonesi edisi III . Jakarta: Depkes RI
http://salepmata.blogspot.com/

1 komentar: