BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada
zaman sekarang ini manusia tidak terlepas dari yang namanya obat. Tak kenal
usia maupun jenis kelamin. Baik tua – muda, besar – kecil, perempuan maupun
laki-laki, bahkan balita pun tak akan lepas dari incaran penyakit. Dalam
menyembuhkan suatu penyakit itu dapat diatasi dengan cara diobati. Berbagai
macam bentuk obat yang beredar di pasaran.Salah satunya yang berbentuk
salep.Salep diproduksi dengan berbagai macam kegunaan dan khasiat untuk menahan
rasa sakit atau mengobati. Dalam penggunaannya tentu tidaklah sembarangan harus ada
resep dari Dokter. Jadi setiap penggunaannya ada takaran tersediri tidak asal
dikonsumsi.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pasta?
2.
Bagaimana cara pembuatan pasta?
3.
Bagaimana contoh resep pasta?
4.
Bagaimana cara perhitungan dari
contoh resep tersebut?
C.
Tujuan
Memberikan pengertian tentang pasta. Dan mengetahui cara pembuatan
pasta itu sendiri. Juga memberikan contoh resep penggunaan pasta serta sehingga
tidak salah dalam penggunaan obat tersebut. Karena jika dalam penggunaan tidak
sesuai dengan aturan obat tersebut maka kegunaanya akan beralih yang semestinya
dapat mengobati malah akan menjadi racun bagi tubuh.
BAB II
ISI
A. DEFINISI
Pasta adalah salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat serbuk. Karenamerupakan salep
yang tebal, keras dan tidak meleleh pada suhu badan maka digunakan sebagaisalep penutup atau pelindung. (buku
farmasetika, prof. Drs. Moh. Anief, Apt .)
Menurut farmakope Indonesia edisi ke-3 pasta
adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya dibuat dengan mencampurkan
bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau paravin cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan Gliserol, musilago atau
sabun. Digunakan sebagaiantiseptik, atau
pelindung. Sedangkan menurut farmakope Indonesia edisi ke-4 pasta adalah
sediaan semi padat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang digunakan untuk pemakaian topical.
Menurut DOM, Pasta adalah sediaan semi padat dermatologis yang
menunjukkan aliran dilatan yang penting. Ketika digunakan, pasta memiliki nilai yield
tertentu dan tahan untuk mengalir meningkat dengan meningkatnya gaya pada
penggunaan. Pasta biasanya disiapkandengan menambahkan sejumlah serbuk yang
tidak larut yang signifikan (biasanya 20% ataulebih) pada basis salep
konvensional sehingga akan merubah aliran plastis dari salep menjadialiran dilatan.
Menurut Scoville’s, Pasta
terkenal pada daerah dermatologi dan tebal, salep kental dimana pada
dasarnya tidak melebur pada suhu tubuh, sehingga membentuk dan menahan lapisan pelindung pada area dimana pasta
digunakan.
Menurut Prescription, Pasta terbagi menjadi dua kelas seperti sediaan salep untuk penggunaan luar. Pasta berlemak seperti pasta ZnO dan pasta tidak berlemak mengandung gliserin dengan pektin, gelatin, tragakan dan lain-lain. Pasta
biasanya sangat kental atau kakudan kurang
berlemak dibandingkan dengan salep dimana bahan-bahan serbuk seperti pati, ZnO dan
kalsium karbonat pada basisnya memiliki bagian yang tinggi.
Macam-macam Pasta
·
Pasta
Berlemak Pasta berlemak merupakan suatu salep yang mengandung lebih dari
50% zat padat(serbuk)
·
Pasta Kering
Mengandung ± 60% zat padat (serbuk).
·
Pasta
Pendingin Merupakan campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair dikenal
dengan salep 3 dara.
·
Pasta
Detifriciae (Pasta Gigi) Merupakan campuran kental terdiri dari serbuk dan
Glycerinum yang digunakan untuk pembersih gigi.
Karakteristik Pasta
·
Daya adsorbs
pasta lebih besar
·
Sering digunakan untuk mengadsorbsi
sekresi cairan serosal pada tempat pemakaian.Sehingga
cocok untuk luka akut.
·
Tidak sesuai
dengan bagian tubuh yang berbulu.
·
Mengandung
satu atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topikal.
·
Konsistensi
lebih kenyal dari unguentum.
·
Tidak
memberikan rasa berminyak seperti unguentum.
·
Memiliki persentase bahan padat
lebih besar dari pada salep yaitu mengandung bahanserbuk (padat) antara 40 %- 50 %
B.
CARA PEMBUATAN
Umumnya pasta dibuat dengan cara yang sama dengan salep. Tetapi, bahan
untuk menggerus dan menghaluskan digunakan
untuk membuat komponen serbuk menjadi lembut, bagian dari dasar ini sering
digunakan lebih banyak dari pada minyak mineral sebagai cairan untuk melembutkan pasta. Untuk bahan dasar yang
berbentuk setengah padat, dicairkan terlebih
dahulu, setelah itu baru kemudian dicampur dengan bahan padat dalam keadaan
panas agar lebih tercampur dan homogen. .Pembuatan pasta dilakukan dengan dua metode :
1.
Pencampuran komponen dari pasta dicampur bersama-sama dengan segala cara sampai sediaan
yang rata tercapai.
2.
Peleburan
semua atau beberapa komponen dari
pasta dicampurkan dengan meleburkannya secara bersamaan, kemudian
didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental. Komponen-komponen yang tidak dicairkan biasanya
ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk.
Bahan dasar
pasta : vaselin, lanolin, adepslanae, unguentum simplex, minyak lemak dan parafin liquidum.
Pembuatan :
Bahan dasar
yang berbentuk setengah padat dicairkan lebih dulu, baru dicampur dengan
bahan padat dalam keadaan panas agar
lebih tercampur dan homogen.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN AGAR SEDIAAN BERHASIL
Bila meracik sediaan semisolid, peracik
menyiapkan jumlah berlebih dari jumlah totalsediaan. Dalam meracik sediaan ini diperhatikan
:
~
Tidak memakai bahan-bahan yang
pedas, mengiritasi,alergenik terhadap kulit atau tapak pemakaian
lain kecuali kalau perlu untuk pengobatan.
~
Pilih dasar atau pembawa yang
membolehkan bahan aktif memberikan efek terapetik lokalatau sistemik.
~
Kurangi ukuran
partikel menjadi terkecil yang layak.
~
Gabungkan bahan aktif dengan
bahan-bahan yang ditambahkan untuk mendapatkan cairan yang uniform atau dispersi padat dalam sediaan.
~
Amati keseragaman
Proses meracik
(compounding process)
Langkah-langkah
berikut untuk meminimalkan kesalahan dan memaksimalkan tujuan penlis resep
~
Pertimbangkan
kecocokan resep yang akan diracik dengan syarat-syarat keamanan dan tujuan pemakaian.
~
Kerjakan perhitungan yang yang
penting untuk mendapatkan jumlah bahan-bahan yangdiperlukan.
~
Identifikasi
alat-alat yang diperlukan
~
Pakai pakaian
yang tepat dan cuci tangan
~
Bersihkan
daerah peracikan dan alat yang diperlukan
~
Hanya satu
resep yang harus diracik pada satu waktu dalam suatu peracikan yang ditentukan.
~
Kumpulkan
semua bahan-bahan untuk meracik resep
~
Racik sediaan
dengan mengikuti catatan formulasi (formulation record)Proses meracik
(lanjutan)
~
Nilai variasi
berat, kecukupan pencampuran, kejernihan, bau, warna, konsistensi, dan pH
setepatnya.
~
Bubuhi
keterangan catatan racikan dan jelaskan rupa sediaan
~
Beri label
wadah resep dengan memasukkan item berikut:
a) nama sedaan,
b) nomor identifikasi internal, c) initial compounder, d)
penyimpanan yang diperlukan, dan pernyataan yang
diperlukan berdasarkan undang-undang.
~
Tandatangani
dan beri tanggal resep yang menegaskan bahwa semua prosedur telahdikerjakan untuk menjamin keseragaman,
identitas, kekuatan,kuantitas, dan kemurnian.
~
Bersihkan
semua peralatan dan simpan dengan tepat(Bangun, 2004)
Basis atau
Pembawanya
Pada dasarnya
basis yang digunakan dalam formulasi sediaan pasta tidak jauh berbedadengan basis yang digunakan
dalam formulasi sediaan salep, yaitu:
a.
Basis Hidrokarbon
Karakteristik
:- Tidak diabsorbsi oleh kulit- Inert- Tidak bercampur dengan air - Daya
adsorbsi air rendah- Menghambat kehilangan air pada
kulit dengan membentuk lapisan tahan air danmeningkatkan absorbsi obat melalui kulit.
Dibagi menjadi
5, yaitu : Soft paraffin, Hard paraffin, Liquid paraffin, Paraffin substitute, paraffin ointment
Contoh :
vaselin, White Petrolatum/paraffin, White Ointment
b.
Basis Absorbsi
Karakteristik
: bersifat hidrofil dan dapat menyerap sejumlah tertentu air dan larutan cair.-
Terbagi :Non emulsi co, basis ini menyerap air untuk memproduksi emulsi air
dalam minyak . Terdiriatas : Wool fat, wool alcohols, beeswax and cholesterol.-
Emulsi A/M co, terdiri atas : Hydrous wool fat (lanolin), Oily cream.
c.
Larut Air
d.
Misalnya PEG
(polyethylene Glycol) yang mampu melarutkan zat aktif yang tak larut dalam
air dan meningkatkan penyebaran obat. Bersifat stabil,
tersebar merata, dapat mengikat pygmen dan higroskopis (mudah menguap), sehingga dapat
memberikan kenyamanan pada pemakaiansediaan pasta.
e.
Air-misibel,
misalnya salep
beremulsi
CARA PENYIMPANAN
·
Simpan dalam
wadah aslinya beserta label dan petunjuknya
·
Simpan pada
tempat sejuk dan kering yaitu pada suhu kamar yang jauh
dari sumber panas.
·
Ikuti petunjuk
penyimpanan pada label kemasan obat
·
Hindari
meninggalkan obat di kamar mandi, mobil, atau di tempat yanglembab dan terlalu
panas.
·
Gunakan tempat
khusus untuk menyimpan obat, lebih baik jika dalam lemari obat.
·
Simpanlah obat
terpisah dari bahan makanan dan jangan sampai memindahkan tempat obat ke bekas
tempat makanan.
·
Berikanlah
catatan pada masing-masing obat, terutama jika dalam keluarga mempunyai beberapa anak sehingga obat tidak tertukar.
·
Pastikan semua
obat yang disimpan aman dari jangkauan anak
·
Obat yang
harus di buang (dimusnahkan) yaitu jika :
~
Sudah melebihi
tanggal kedaluwarsa dari yang tertera pada label obat.
~
Terjadi
perubahan fisik obat yaitu terjadi perubahan warna, bau dan bentuk walaupun belum lewat tanggal kedaluwarsa.
~
Tidak
diketahui identitas obat yang bisa menjelaskan tentang nama, kegunaan, cara penggunaan dan efek samping. Jangan menebak-nebak identitas obat yang
tidak jelas.Jika membutuhkan informasi
sebaiknya hubungi dokter atau apoteker.
·
Jangka waktu
penyimpanan salep / pasta (tube) adalah selama 3 tahun. Pada obat-obat biasanya ada kandungan zat pengawet, yang dapat merintangi
pertumbuhan kuman dan jamur.
·
Cara
memusnahkan obat yang sudah tidak terpakai sebaiknya tidak dibuang begitu saja
ke tempat sampah, hal ini untuk menghindari ada yang mengambil kembali obat
tersebut.
CARA PEMAKAIAN
a)
Cuci tangan
b)
Sediakan peralatan yang dibutuhkan,
seperti obatnya dan tissue
c)
Posisikan diri
dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang akan diberiobat.
d)
Periksa
kondisi kulit.
e)
Cuci area yang
sakit, bersihkan semua kotoran pada kulit.
f)
Keringkan atau
biarkan area kering oleh udara
g)
Oleskan obat
(pasta) pada area kulit yang sakit
h) Pastikan tangan yang
digunakan untuk mengoleskan sudah bersih
i)
Jika sudah dioleskan, cuci tangan kembali.
C.
CONTOH RESEP
R/ Pasta Zinci 10
s.u.n
Pro:
Bobby
|
Permasalahan
→
serbuk ZnO sangat halus, harus diayak dulu dengan ayakan no.100, tujuan diayak
untuk memisahkan adanya yabg tidak dikehendaki
Rx = ZnO + →
(Gumpalan besar, tidak bisa diayak 100/dari
udara)
Isi
Pasta Zinci sec. PH V hal. 339
R/ Sengoksida 25
Pati
Terigu 25
Vaselin
Kuning ad 100
Peimbangan
Bahan
ZnO = x 25 =
2,5gr
Amylum Tritici = x 25 =
2,5gr
Vaselin
Kuning = x 50 =
5gr
Cara
Pembuatan
1.
Vaselin Flavum masukkan dalam
cawan alumunium, lebur di atas WB
2.
ZnO + Amylum Tritici aduk dalam
mortir hangat, setelah homogeny tuangi sekaligus kedalam semua leburan Vaselin
Flavum aduk ad homogen dan dinginkan
3.
Setelah dingin masukkan dalam
pot
4.
Beri Etiket
Etiket
APOTEK SETIA FARMA
|
NO.1 Solo,10-10-2012
Bobby
Obat
Luar
|
Tidak
boleh diulang tanpa resep Dokter
|
BAB
III
KESIMPULAN
Kelebihan Pasta
1.
Pasta mengikat cairan secret, pasta
lebih baik dari unguentum untuk luka akut dengan tendensi mengeluarkan cairan
2.
Bahan obat dalam pasta lebih melekat
pada kulit sehingga meningkatkan daya kerjalocal
3.
Konsentrasi
lebih kental dari salep
4.
Daya adsorpsi sediaan pasta lebih
besar dan kurang berlemak dibandingkan dengansediaan
salep.
Kekurangan Pasta
1.
Karena sifat
pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang
berbulu.
2.
Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit
epidermis
3.
Dapat menyebabkan iritasi kulit
DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh. 1988. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek.
Yogyakarta : Universitas GajahMada
Anonim. 1979.
Farmakope Indonesi edisi III . Jakarta: Depkes RI
Anonim. 1995.Farmakope Indonesi edisi IV . Jakarta: Depkes RI
http://id.scribd.com/doc/89209345/Pasta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar